Polda Jateng siaga penuh dalam menghadapi arus mudik maupun balik tahun 2012. Selain patroli, mereka menempatkan sniper atau penembak jitu Brimob di 17 lokasi rawan kejahatan.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek S. Triwidodo mengatakan sniper nantinya ditempatkan di 17 titik pos pengamanan yang ada di jalur rawan bajing loncat di Jawa tengah. Selain itu akan ada pengerahan personel Resmob pada jalur yang rawan pencurian dengan patroli
"Untuk personel sniper ada lah. Kita berpikir saja semoga tidak ada kejadian," kata Didiek dalam acara Rapat Koordinasi Dalam Rangka Kesiapan Menghadapi Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2012 (1433 H) di gedung Gradhika, Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (28/7/2012).
17 Titik rawan bajing loncat tersebut berada di Tegal, Pemalang, Batang, Rembang, Blora, Temanggung, Cilacap, Sragen, Karanganyar, Ampel Boyolali, Klaten, lalu masing-masing dua pos di Brebes, Semarang, dan Banyumas.
Razia akan dilakukan di sasaran selektif prioritas. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kejadian yang sering dialami para pemudik yaitu perampokan dengan modus memberi minuman yang diberi obat tidur lalu mengambil harta benda korban.
"Tahun lalu kami sering mendapati orang pingsan yang mengaku diberi minuman oleh orang asing lalu hartanya dipreteli," ujar Didiek.
"Nantinya akan ada razia pemberangkatan. Untuk antisipasi lainnya akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," imbuhnya.
Polda Jateng juga akan menyelenggarakan Operasi Ketupat Candi 2012 selama 16 hari mulai H-9 sampai H+6. Jumlah personel yang diturunkan untuk menciptakan suasana kondusif selama mudik tersebut adalah 12.146 personel.
Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sri Puryono mengatakan estimasi jumlah pemudik dengan tujuan dan melintasi Jawa Tengah adalah sekitar 5.756.100 orang.
"Jumlah tersebut meningkat 4,07 persen dari tahun 2011," terang Sri.